Friday, September 9, 2011

Pantai Bandengan, Jepara - Wisata Alternatif Di Jawa Tengah 2011

Jepara lebih dahulu terkenal dengan ukirannya. Wisata alamnya belum terdengar. Tapi kali ini ada satu wisata yang mulai terkenal, yaitu Pantai Bandengan. Mungkin banyak yang belum mendengar nama pantai tersebut,  tapi percayalah kalo tempat itu tidak kalah dari wisata pantai yang lebih dahulu terkenal, seperti Pantai Anyer atau Kuta. Pantainya masih bersih dengan hamparan pasir putih dan banyak permainannya. Di sana ada banana boat, Jet ski, kano ataupun ban karet yang bisa disewa. Harga tiket masuk, parkir, ataupun permainan cukup terjangkau dengan rincian:

1. Tiket Masuk
- Dewasa Rp 8 ribu
- Anak-anak Rp 5 ribu

2.Harga parkir
- Mobil Rp 10 ribu
- Motor Rp 3 ribu

3. Harga permainan
- Banana boat Rp.30 ribu
- Kano besar dan Jet ski Rp.20 ribu
- Kano kecil dan Ban karet besar Rp 10 ribu
- Tempat bermain mandi bola di pantai Rp 5 ribu

Tapi selama disana, terutama saat naik banana boat dan jet ski, hati-hati terhadap ubur-ubur yang berkeliaran di sekitarnya. Efek minimum bila terkena sengatan ubur-ubur adalah kulit akan bentol dan terasa panas serta efek maksimumnya adalah pingsan. Tapi tenang, sudah ada polisi pantai yang siap siaga di kawasan pantai bandengan bila ada yang memerlukan bantuan.

Tips:
1. Parkir di dalam kawasan Pantai Bandengan. Jangan terpengaruh oleh parkir liar yang berada di luar. Kalo sudah membayar tiket masuk, berarti sudah berada di pantai
2. Bila terkena sengatan ubur-ubur, jangan panik, bisa diobati dengan dioles minyak kayu putih di bagian yang terkena sengatan
3. Tidak ada loket untuk pembelian tiket permainan. Untuk banana boat, yang mengorganisir adalah polisi pantai, dan bila mau main yang lain bayarnya di tenda sekitar polisi tersebut.

Saturday, July 30, 2011

Batam-Singapura-Malaysia 2011

Saya cukup beruntung ada saudara yang mengajak ke luar negeri karena kalau pakai uang sendiri hanya angan-angan semata.


        Jembatan Barelang dan kebun buah naga di daerah Barelang

Cerita bermula ketika Bude mengajak pergi ke Batam dan sekalian disuruh buat paspor karena akan mampir ke Singapur. Setelah melalui proses rumit selama membuat paspor, lihat http://fournda.blogspot.com/2011/02/bikin-paspor-spri-tahun-2011.html, mulailah perjalanan saya. Di Batam, kami, saya, bude, dan 1 keluarga adik bude, menginap di tempat om yang bekerja disana. Baru keesokan harinya lah kami berangkat ke Singapur. Selama di Batam, saya diajak berkeliling ke daerah Barelang, yang terkenal dengan jembatan Barelang dan kebun buah naga, dan KTM Resort. KTM Resort merupakan titik terdekat Batam dengan Singapura dan gemerlap Singapur memang terlihat dari resort tersebut, karena sampai resortnya sudah menjelang malam.


Saya berangkat ke Singapur setelah waktu subuh karena mengejar feri dengan jadwal paling pagi, ketika itu ada yang jadwalnya jam 5.45. Ketika akan naik feri, saya hanya diperiksa paspor dengan tidak membayar fiskal. Hal itu dikarenakan ada peraturan baru tentang pembebasan fiskal untuk perjalanan ke negara-negara Asia Tenggara. Saya berada di Singapur selama 2 hari 1 malam. Karena KTP saya agak bermasalah, maka ada rasa deg-deg an ketika pemeriksaan paspor, takut dilihat KTPnya. Sesampainya di pelabuhan Singapura, saya langsung diajak ke Pulau Sentosa. Saya ke Sentosa menggunaka MRT yang ternyata satu tempat dengan pelabuhan dan mall, terletak di lantai atas dari tempat tersebut. Di Sentosa, saya mengunjungi Universal Studio, hanya numpang foto hehehe..., dan pameran bunga. Setelah puas mengelilingi pulau Sentosa, acara kami lanjutkan ke tempat Patung Merlion berada. Tapi karena bertepatan dengan hari Jumat, maka saya pun menunaikan ibadah solat jumat,yang mesjidnya berada di bawah tanah, sebelum ke Merlion.



Di patung merlion, saya pun tidak mensia-siakan kesempatan berfoto sebagai bukti otentik pernah ke Singapur,hehehe....Setelah patung merlion, daerah yang dikunjungi selanjutnya adalah Orchad Road, tempat yang terkenal sebagai surga belanja di Singapura. Di Orchad, saya mengunjungi Lucky Plaza karena merupakan salah satu tempat belanja murah. Disana, ada food court yang menyediakan masakan Padang dan banyak makanan halal lain, Singapur jarang ada tempat makan yang menjual nasi dan halal. Setelah puas makan, saya pun berbelanja barang khas Singapur, seperti gantungan kunci, hiasan meja, kaos, serta cokelat. Harga barang-barang tersebut rata-rata SGD$10. Malamnya menginap di Hotel 81 yang cukup murah, sekitar SGD$60-80 per malam.

Keesokan paginya kami berangkat ke kawasan Golden Mile Complex untuk naik bis ke Malaysia. Sebenarnya rencana awal tidak ke Malaysia, tapi karena ingin sekedar mampir dan ingin tahu. Kami naik bis jurusan Johor Baru dengan ongkos sekitar SGD$30. Di perbatasan Singapura-Malaysia ada pemeriksaan paspor. Setelah pemeriksaan paspor, dilanjutkan naik bis lagi. Karena dipikir semua bisnya sama, maka asal saja naik bis. Karena bis yang dinaiki sebelum dan sesudah pemeriksaan paspor beda, maka ada biaya tambahan SGD$1. Di Johor hanya numpang makan sebelum kembali ke Batam melalui pelabuhan Stulang Laut.



Tips jalan-jalan ke Singapur:
1. Naiklah transportasi umum, MRT dan bis, selama di Singapur untuk menghemat biaya perjalanan.
2. Lucky Plaza adalah tempat belanja murah di Orchad Road
3. Survei harga barang di Lucky Plaza karena meskipun sama SGD$10, kadang ada barang yang $10 per 3 barang atau $10 per 5 barang
4. Kalau tempat menginap jauh dan barang bawaan banyak, bisa menggunakan taksi.
5. Tempat makan di Singapur jarang ada yang menjual nasi tapi juga jangan terlalu banyak bawa nasi dari Indo soalnya bisa ditanya di imigrasi karena orang singapur jarang makan nasi
6. Hati-hati bila ingin melanggar aturan di Singapur karena dendanya besar bisa SGD$7000. Tapi disana saya juga melanggar sih dengan minum di tempat umum dan menyeberang jalan sembarangan..hehehe
7. Di stasiun subway, jangan menggerombol/mengelompok di suatu tempat yang bisa menghalangi jalan karena bisa ditegur petugas stasiun.
8. Persiapkan fisik untuk jalan di Orchad karena jalannya hanya satu arah sehingga bis jarang lewat.
9. Bila pergi Malaysia dari Singapur naik bis maka percepat pemeriksaan paspor agar bisa dapat bis yang sama sehingga tidak bayar biaya tambahan.

Wim Rijsbergen Tidak Lebih Baik Dari Alfred Riedl

Ketika mendengar Alfred Riedl dipecat oleh pengurus baru PSSI saya terkejut. Hal itu disebabkan pencapaian Riedl saat menjabat menjadi pelatih timnas, terutama saat ajang Piala AFF 2010, tidak terlalu mengecewakan. Meskipun hanya menjadi juara 2, taktik yang dipakai oleh Riedl pada ajang tersebut sangat atraktif dengan menjaringkan banyak gol pada saat putaran grup. Selain itu, banyak bintang baru pemain timnas yang dimunculkan, seperti Zulkifli Syukur, M.Nasuha, C.Gonzales, Irfan Bachdim, dan lainnya. Dengan mengandalkan permainan bola pendek dan satu dua sentuhan, lawan dibuat kocar-kacir. Pergantian pemain pun tepat dilakukan saat pemain yang diganti sudah cukup atau tidak memberikan kontribusi sama sekali. Riedl juga mengaharapkan pemain timnas berkonsentrasi hingga akhir pertandingan.



Lain halnya dengan Wim Rijsbergen. Taktik yang dipakai hanya ampuh di awal pertandingan tapi sia-sia di akhir dan pergantian pemain pun tidak tepat dilakukan. Pada saat menjamu Turkmenistan di GBK, awal permainan timnas sangat menjanjikan dengan unggul 3-0 pada akhir babak pertama. Tapi ketika masuk babak kedua permainan berubah. Ketika sudah unggul 4-1, stamina pemain sudah habis dan lawan mendapat kartu merah, taktik serta pergantian pemain yang dilakukan sangat tidak efektif. Pergantian M.Ilham dan Firman Utina dengan Okto dan Tony Sucipto terbukti sebuah kesalahan. Memang Ilham tidak terlihat berperan aktif sepanjang pertandingan tapi pergantian Firman yang merupakan blunder. Firman selama bermain cukup memberikan arti sebagai playmaker timnas. Okto yang dplot bermain di sayap kiri, terbukti sangat individual dan jarang membantu pertahanan sehingga pertahanan kiri timnas agak bolong dengan hanya mengandalkan Nasuha. Tony Sucipto pun yang bermain sebagai gelandang bertahan tidak ada andil sama sekali hingga lawan bisa memperkecil kedudukan.

Memang baru dua pertandingan baru dilakoni oleh pelatih Rijsbergen, tapi saya sebagai fans sejati timnas merah putih, meragukan kapabilitas pelatih saat ini. Bila permainan melawan Turkmenistan saja tidak meyakinkan, bagaimana dengan lawan yang jauh lebih unggul??? Mungkin terlalu jauh untuk mengalahkan lawan, seperti Jepang atau Korsel, tapi mengalahkan lawan dari pot 3 pun terlihat sulit. Pergantian pelatih pun seakan ada "sesuatu" karena faktor LPI. Riedl sama sekali tidak memanggil pemain yang ada di kompetisi tersebut, seperti Irfan Bachdim. Sikap Riedl tersebut sebenarnya bisa dipahami sebab pemain yang bermain di LPI tidak terdaftar, baik di PSSI maupun FIFA, sehingga mencari aman dengan tidak memanggil pemain tersebut. Ketika kalah di final AFF CUP 2010 oleh Malaysia, fans tidak rusuh malah mengapresiasi kerja keras pelatih Riedl dengan mengaharapkan Riedl bertahan sebagai pelatih.

Saya dan fans lain merah putih berharap semoga pemilihan Rijsbergen tidak menjadi sebuah blunder dan pelatih bisa meningkatkan permainan.

Monday, February 14, 2011

Bikin Paspor / SPRI Tahun 2011

Pengalaman saya bikin paspor pada sebulan yang lalu sangat berkesan. Meskipun merepotkan, tapi saya menjadi tahu banyak hal tentang imigrasi. 

Sebulan yang lalu saya masih belum punya paspor dan diajak oleh saudara untuk ikut ke Batam. Saya sih fine ja pengen ikut soalny jarang sekali jalan-jalan keluar pulau Jawa. Saya sempat berpikir apa ini akan sekalian ke Singapur, secara jaraknya deket banget dari sana. Kemudian saya diberitahu saudara bahwa ke Batam diundur sampe 2 minggu dan disuruh bikin paspor. Tanpa banyak basa-basi saya mencari info di internet untuk menyiapkan semua keperluan bikin paspor, termasuk mencari alamat kantor imigrasi. Berhubung saya berlokasi di Bogor maka saya mencari alamat kantor imigrasi Bogor dan mendapatkannya di Jl. Ahmad Yani no 62, dekat Stadion Pajajaran.

KELENGKAPAN BIKIN PASPOR/ SPRI
1. FOTOKOPI KTP 1x ukuran A4
Kalo di imigrasi Bogor sih kertas hasil fotokopi ktp gak usah digunting jadi kecil, kumpulin ja begitu
2. FOTOKOPI KK / KARTU KELUARGA 1x
3. FOTO ukuran 4x6 1 buah
4. FOTOKOPI AKTE LAHIR atau IJAZAH PENDIDIKAN TERAKHIR 1x

Semua dokumen asli yang disebutkan diatas wajib dibawa buat dicek sama petugas imgigrasi apakah data-data kita sesuai apa gak. Selain dibawa pas saat pendaftaran, sama petugasnya diberitahu, untuk membawa kembali semua dokumen asli tadi dibawa lagi pas sesi foto dan wawancara. 

5. Materai 6000
Di imigrasi Bogor sih udah skalian ditempel sama formulir SPRInya.
6. Uang Rp. 255.000
Di Bogor sih biaya bikin paspor segitu, tapi kalo liat di web lebih tinggi sekitar 265-270 ribu, tergantung daerah dan kelasnya kali ya. Di Bogor kan Imigrasi Klas II. Di Bogor tidak langsung membayar, bayarnya pas
7. Map dan formulir SPRI
Ini bayar Rp. 15.000 karena udah ditempel materai 6000 dan dibeli di tempat fotokopi yang ditunjuk sama kantor imigrasinya.

Setelah semua kelengkapan dipenuhi terus berangkat deh ke imigrasi. Karena pertama kali ke kantor imigrasi maka saya pun bertanya-tanya dengan petugas untuk menanyakan perihal pembelian map dan formulir. Setelah selesai pengisian formulir, saya pun mengumpulkan beserta dokumen untuk mendapatkan nomor antrian. Tanpa diduga petugas imigrasi bilang kalau nomer antrian habis dan saya pun tercengang mendengarnya, padahal itu baru jam 8.20. Saya pun bertekad datang lebih pagi  keesokan harinya. Esoknya ,saya berangkat dari rumah jam 6.00 dan sampai imigrasi jam 7 kurang. Saya  memperkirakan bahwa saya yang datang paling pertama dan kantor masih tutup. Ternyata pintu kantor sudah dibuka, meski blum ada pegawainy hanya satpam, dan masih ada yang lebih pagi datangnya, saya sampai keheranan. Selanjutny amenunggu para pegawai datang dan kantor beroperasi. Kemudian saya mendapatkan nomor antrian dan tunggu dipanggil untuk pengecekan dokumen-dokumen, tadi yang diperlukan. Setelah dipanggil dan diperiksa dokumen, KTP saya dipermasalahkan. Mengapa???karena nama yang tertera di KTP kurang lengkap dan tidak sesuai dengan dokumen lainnya. Nama lengkap saya itu Forniawan Nanda Sekarjati tapi di dalam KTP tertulis hanya Forniawan Nanda Sekarja, kurang 2 huruf T dan I saja. Sebenarnya saya sudah mengetahui adanya kesalahan nama pada KTP tapi saya biarkan karena saya pikir tidak terlalu bermasalah dan masih ada dokumen lain.  Pemikiran tersebut ternyata SALAH BESAR. Semua dokumen yang dilengkapi untuk membuat paspor harus sesuai satu sama lain dan akhirnya saya disuruh untuk meminta surat keterangan dari kecamatan untuk mem-backup kesalahan pada KTP. Setelah disanggupi permintaan itu saya pun dikasih kuitansi untuk datang pada sesi pemotretan dan wawancara , 3 hari setelah itu, serta diberitahu untuk membawa kembali semua dokumen asli pada saat sesi tersebut.

3 hari setelahnya, saya datang kembali ke imigrasi untuk melakukan pembayaran biaya bikin paspor serta mengikuti sesi foto dan wawancara. Tidak lupa saya lampirkan surat keterangan dari kecamatan perihal kesalahan pada KTP. Setelah melakukan pembayaran dan foto, saatnya saya diwawancara. Disini saya kira akan lancar, tapi ternyata bermasalah lagi. Oleh petugas imigrasi surat keterangan kecamatan tersebut dinyatakan salah. Menurut petugas imigrasi di surat keterangannya itu ditulis saja "terjadi kesalahan ketik nama pada KTP " bukan "Forniawan Nanda Sekarja adalah orang yang sama dengan Forniawan Nanda Sekarjati". Petugas itu berpendapat kalo orang yang sama itu berarti saya punya kembaran dan saya pun diminta untuk membuat surat keterangan kecamatan lagi. Saya menyanggupinya saja daripada saya tidak bisa ambil paspor dan lagipula waktunya sudah mepet, sekitar 1,5 mnggu dari waktu keberangkatan. Dan saya pun diminta untuk datang seminggu setelah sesi wawancara. Seminggu setelahnya ,dengan melampirkan lagi surat keterangan dari kecamatan, saya mengambil paspor. Sebelum paspor dibawa pulang, paspor difotokopi dahulu bagian depan dan belakangnya untuk keperluan pendataan dokumen di imigrasi dan paspor pun siap dipakai.

Berkaca dari pengalaman, maka saya berikan tips-tips yang mungkin bisa membantu kelancaran untuk membuat paspor
1. LENGKAPI SEMUA DOKUMEN
2. PERIKSA DENGAN TELITI SEMUA DOKUMEN YANG HARUS DILENGKAPI
Semua harus ada dan jangan sampai ada dokumen yang tertinggal dan taruh di dalam map/plastik besar agar rapi dan gampang dicari.
3. SURVEI KANTOR IMIGRASI DAN WAKTU PELAYANAN UNTUK MEMBUAT PASPOR
Hal ini perlu dilakukan agar tidak tersesat dan bisa memperkirakan harus berangkat kapan bila berangkat dari rumah.
4. TANYA PETUGAS IMIGRASI / PEMOHON PASPOR LAIN PERIHAL YANG TIDAK DIKETAHUI
Bisa bertanya apa saja, bisa hal yang serius dari dokumen-dokumen atau pengisian formulir sampai hal yang remeh seperti tempat fotokopi sekitar imigrasi atau pintu kantor dibuka jam berapa untuk pengumpulan dokumen.
5. DATANG LEBIH PAGI DARI JAM PELAYANAN
Dilakukan untuk mengantisipasi penuhnya pemohon para pembuat paspor dan dapat dilayani dahulu. Contohnya: Jam pelayanan bikin paspor di Imigrasi Bogor beroperasi dari jam 8-12. Pertama kali saya kesana, tepat jam 8 tapi ternyata sudah sangat penuh dengan para pemohon.Tidak apa-apa dateng sangat pagi sekali sampai ke kantor imigrasi daripada lama dilayani. Yang dateng sekitar jam 8.30 untuk mengumpulkan dokumen kemungkinan baru akan dilayani sekitar jam 1 ato 2 siang., rata-rata waktu pelayanan 1 orang itu 7-15 menit Maka dari itu, lebih baik datang awal daripada telat dan waktu terbuang percuma. 
6. DATA HARUS SESUAI SATU SAMA LAIN (PENTING!!!!!!)
Daripada nanti bernasib seperti saya yang harus minta surat keterangan dari kecamatan, lebih baik periksa dokumen apakah ada yang salah atau tidak. Kalo memang ada yang salah, segera diperbaiki karena nanti akan repot seperti saya.

Sekian blog pertama yang saya buat. Mudah-mudahan bisa memberi informasi bagi yang akan membuat paspor. Satu pesan terakhir dari saya: JANGAN MENGGUNAKAN JASA CALO PASPOR. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan dan ada kesalahan penulisan karena ini blog pertama saya. Saya persilahkan untuk memberi kritik dan sarannya melalui komen pada blog ini. Sekian dan terima kasih.